Komunikasi dengan Baik
Berapapun usia Anda, Anda akan tetap dianggap sebagai anak kecil oleh orang tua. Tapi bukan berarti itu membuat Anda bebas bersikap kekanak-kanankan.
Terlebih dalam hal berkomunikasi. Ketika orang tua marah, Anda harus mampu berkomunikasi dengan sehat, tidak terbawa arus.
Meniru orang tua yang sedang marah, misalnya dengan membalas perkataan tidak sopan, hanya akan membuat mereka semakin kesal. Setelah agak reda, baru keluarkan uneg-uneg Anda dengan pemilihan kata dan nada yang sopan. Tatap mata mereka dan jangan memandang ke arah lain.
Berbicara dengan tatapan mata akan membuat Anda terlihat lebih jujur dan tulus. Sampaikan permasalahan dan solusi melalui sudut pandang Anda dengan cara yang baik.
Gak perlu repot lagi buat ngemanjain lidahmu, tinggal buka hape aja
Nikmati banyak pilihan makanan, promo, dan fitur eksklusif di GoFood.
© 2024 Gojek | Gojek adalah merek milik PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. Terdaftar pada Direktorat Jendral Kekayaan Intelektual Republik Indonesia.
Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.
Hasil Pencarian Surabaya Rel Pintu Garasi Surabaya
Maaf, barangnya tidak ketemu
Coba cek lagi kata pencarianmu.
Sales Hino Surabaya merupakan dealer utama untuk penjualan bus dan truk merek Hino wilayah Jatim. Didukung dengan fasilitas pelayanan komprehensif, Dealer Hino Jatim senantiasa berusaha meningkatkan kualitas bagi pelanggan, baik dari segi kenyamanan, lokasi, dan fleksibilitas. Sales Hino Surabaya siap memanjakan pelanggan melalui layanan penjualan (sales) hingga purna jual (after sales) yang menyeluruh, termasuk pengadaan suku cadang (spareparts) dan layanan perbaikan kendaraan (service).
Dealer HINO pertama di indonesia yaitu menjadi main dealer penjualan,perawatan & penyediaan suku cadang truck HINO untuk wilayah Surabaya. HINO telah menyempurnakan truck generasi terbaru dari HINO DUTRO & RANGER untuk menjawab semua permintaan dari para penggunanya yang menginginkan sebuah truck kecil dan besar yang sempurna.
Kini hadir HINO DUTRO truck kargo terpanjang dikelasnya. Dilengkapi mesin bertenaga 115ps & 136ps. Menjadi truck tangguh & dapat diandalkan. Dengan desain baru yang lebih aero dinamis,hemat bahan bakar,kabin yang nyaman dan juga mudah dikemudikan. Perubahan besar di segi ketahanan,kemampuan,dan keamanan berkendara ini mendekati sebuah kesempurnaan yang kita harapkan.
Adi SALES EXECUTIVE Telp/sms : 0812-3150-2345 (Wa) Telp/sms : 0812-3150-2345 Sales Hino Surabaya.Com
Platinum Hotel Tunjungan Surabaya is 14 minutes on foot from Taman Prestasi Playground, and features a bureau de change and a lift onsite. Boasting the location within walking distance of Siola Surabaya Museum, the hotel offers a view over city and a Jacuzzi, sauna facilities, and an outdoor swimming pool.
While staying in the property, you are invited to discover Taman Bungkul Bustling Park, located 10 minutes away by car, or visit sports venues like Gelora 10 November Stadium, which is a 10-minute ride away. Heroes Monument and 10th November Museum is 25 minutes' stroll from the Platinum Hotel Tunjungan Surabaya and Juanda airport is 25 km away. The area also includes natural sights like Kebun Bibit Surabaya within 10 minutes' drive of the accommodation. There is Siola bus stop in close proximity to the 4-star Platinum Hotel Tunjungan Surabaya.
The bathrooms come with a separate toilet and a shower along with a hair dryer and a shower cap for more comfort.
Breakfast is served in the restaurant. Indigo Bar & Restaurant, located 300 metres from this Surabaya hotel, will spoil you with Asian cuisine.
Persatuan Sepak Bola Surabaya (disingkat Persebaya) adalah sebuah klub sepak bola profesional Indonesia yang berbasis di Kota Surabaya, Jawa Timur. Saat ini Persebaya berkompetisi Liga 1 Indonesia. Persebaya berdiri pada 18 Juni 1927 sebagai Soerabajasche Indonesische Voetbal Bond (SIVB).
Persebaya pernah mengubah namanya menjadi Persebaya 1927 akibat dari konflik Dualisme Persebaya Surabaya yang terjadi pada tahun 2010 hingga 2017 yang menyebabkan keanggotaan Persebaya di PSSI dibekukan.[3] Setelah persoalan dualisme Persebaya selesai, status keanggotaan Persebaya dipulihkan kembali ketika kongres tahunan PSSI pada tanggal 8 Januari 2017 di Bandung.[4]
Persebaya didirikan oleh M. Pamoedji (28 Februari 1905 – 23 Oktober 1951)[5] pada tanggal 18 Juni 1927 di Surabaya, Hindia Belanda dengan nama awalnya Soerabajasche Indonesische Voetbal Bond (SIVB).[6] Pamoedji yang juga merupakan Residen Surabaya[7] itu mendirikan SIVB adalah bertujuan untuk menampung para pemain-pemain sepak bola penduduk pribumi demi menyaingi dominasi klub sepak bola Soerabajasche Voetbal Bond (SVB) yang telah berdiri sejak tahun 1901 yang pemilik dan para pemain-pemainnya merupakan orang-orang Belanda yang tinggal di Surabaya pada waktu itu.
Pada tanggal 19 April 1930, M. Pamudji mewakili SIVB hadir dalam pertemuan antar pengurus klub-klub sepak bola seluruh Hindia Belanda yang bertempat di Societeit Hadiprojo Yogyakarta (sekarang Wisma Soeratin). Perwakilan klub-kub yang hadir antara lain VIJ Jacatra (sekarang Persija), BIVB Bandung (sekarang Persib), MIVB (sekarang PPSM Magelang), MVB (sekarang PSM Madiun), VVB (sekarang Persis Solo) dan PSM (sekarang PSIM Yogyakarta). Dalam pertemuan itu dideklarasikan pembentukan sebuah organisasi induk sepak bola yang diberi nama Persatoean Sepakraga Seloeroeh Indonesia disingkat PSSI, yang kemudian pada kongres PSSI di Solo tahun 1950 diganti namanya menjadi Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) hingga sekarang.[8]
Setahun setelah terbentuknya PSSI, kemudian diadakan kompetisi tahunan antar kota atau yang secara resmi disebut Kejuaraan Nasional PSSI disingkat Kejurnas PSSI atau juga disebut Kejurnas Perserikatan. Setelah mengikuti beberapa musim kompetisi, SIVB yang saat itu diperkuat oleh beberapa pemain keturunan Tionghoa yang merupakan mantan pemain-pemain dari klub Tiong Hoa Soerabaja berhasil masuk final kompetisi Perserikatan di musim ke-8 atau tepatnya musim kompetisi 1939 yang dilaksanakan di Solo, tetapi hanya mampu meraih runner-up setelah kalah dari VIJ Jacatra.[9] Dan keberadaan pemain-pemain Tionghoa di Persebaya berlanjut hingga tahun 1970an.[9]
Pada musim kompetisi ke-11 di tahun 1942, SIVB kembali mencapai final untuk kedua kalinya tetapi belum berhasil menjadi juara karena kalah melawan Persis Solo pada pertandingan final yang dilaksanakan di Bandung.[butuh rujukan]
Pada tahun 1938 ketua umum SIVB dijabat oleh Dr. Soewandi, dan pada era kepemimpinan Dr. Soewandi ini nama Soerabajasche Indonesische Voetbal Bond (SIVB) diganti menjadi Persatuan Sepak Bola Indonesia Soerabaja (Persibaja).[10] Pada tahun 1959, nama Persibaja sekali lagi diubah menjadi Persatuan Sepak Bola Surabaya (Persebaya) dan digunakan hingga sekarang.[11]
Di era Perserikatan, Persebaya merupakan salah satu tim raksasa di Indonesia selain PSMS Medan, PSM Makassar, Persib Bandung dan Persija Jakarta. Persebaya berhasil menjadi juara Perserikatan pada musim 1951, 1952, 1978, 1987/88 dan lima kali menduduki peringkat kedua pada kompetisi musim 1964–65, 1971, 1973, 1986–87, dan 1989–90.
Pada tahun 1994, dua kompetisi sepak bola di Indonesia yaitu Perserikatan dan Galatama dilebur menjadi satu. Kompetisi hasil gabungan Perserikatan dan Galatama ini diberi nama Divisi Utama Liga Indonesia dengan pembagian dua wilayah yakni barat dan timur. Di musim pertama Divisi Utama pada tahun 1994, Persebaya yang tergabung di dalam wilayah timur hanya mampu finish diurutan ke-9 klasemen.[12]
Pada musim kompetisi 2002, Persebaya terdegradasi ke Divisi Satu setelah hanya mampu finish di urutan ke-11 klasemen wilayah timur. Tetapi Persebaya hanya perlu waktu satu musim kompetisi untuk promosi dan kembali ke Divisi Utama setelah berhasil menjadi juara Divisi Satu musim 2003.[13]
Setelah kembali ke kompetisi Divisi Utama, Persebaya berhasil menjadi juara setelah meraih poin tertinggi klasemen akhir pada kompetisi musim 2004 yang menggunakan sistem satu wilayah.[14]
Stadion Gelora Bung Tomo adalah sebuah stadion serbaguna di Surabaya, Indonesia yang merupakan bagian dari kompleks olahraga Surabaya Sport Center. Stadion ini dibuka pada 6 Agustus 2010.[15] Keseluruhan komplek olahraga sedang dibangun. Stadion ini digunakan untuk pertandingan sepak bola dan menjadi basis baru bagi Persebaya Surabaya, menggantikan Stadion Gelora 10 November. Stadion Gelora Bung Tomo sendiri dapat menampung 46.806 penonton setelah renovasi. Stadion Gelora Bung Tomo direnovasi pada tahun 2019 - 2020 untuk penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2023.
Dalam perjalanan sejarahnya, Persebaya beberapa kali mengalami kejadian kontroversial. Saat menjuarai Kompetisi Perserikatan musim 1987/88, Persebaya pernah memainkan pertandingan yang terkenal dengan istilah Sepak Bola Gajah karena mengalah kepada Persipura Jayapura 0-12,[16] untuk menyingkirkan saingan mereka PSIS Semarang yang pada kompetisi musim 1986–87 mengalahkan Persebaya di pertandingan final. Taktik ini setidaknya membawa hasil dan Persebaya berhasil menjadi juara perserikatan musim 1987/88 dengan mengalahkan Persija 3-2 di pertandingan final.[17]
Pada Liga Indonesia musim 2002, Persebaya melakukan aksi mogok tanding saat menghadapi PKT Bontang dan diskors pengurangan nilai. Kejadian tersebut menjadi salah satu penyebab terdegradasinya Persebaya ke Divisi I. Tiga tahun kemudian atau pada Liga Indonesia musim 2005, Persebaya menggemparkan publik sepak bola nasional saat mengundurkan diri pada babak delapan besar sehingga memupuskan harapan PSIS Semarang dan PSM Makassar untuk lolos ke final. Atas kejadian tersebut Persebaya diskors 16 bulan tidak boleh mengikuti kompetisi Liga Indonesia. Namun, skorsing diubah direvisi menjadi hukuman degradasi ke Divisi I Liga Indonesia.
Pada musim 2009/2010 merupakan awal mula Dualisme Persebaya Surabaya. Persebaya Surabaya (PT Persebaya Indonesia) mengalami degradasi ke Divisi Utama akibat dipaksa melakukan pertandingan ulang sebanyak 3 kali melawan Persik Kediri dengan tempat yang berbeda yaitu di Kediri, Yogyakarta,[18] dan Palembang.[19] Pada pertandingan ulang ketiga pihak Persebaya menolak melakukan pertandingan ulang, pihak manajemen tidak terima dan tidak mau ikut kompetisi Divisi Utama kemudian mengikuti liga independen "Liga Primer Indonesia" dari sebelumnya bernama Persebaya Surabaya (PT Persebaya Indonesia) diubah menjadi Persebaya 1927 (PT Persebaya Indonesia).
Memanfaatkan slot Persebaya di Divisi Utama musim selanjutnya, Wisnu Wardhana mengambil alih Persikubar Kutai Barat dan mendaftarkannya sebagai Persebaya untuk mengikuti Kompetisi Divisi Utama. Walaupun menyandang nama resmi Persebaya, tim bentukan Wisnu Wardhana tersebut tidak terlalu mendapat tempat di hati Bonek (Suporter Persebaya), mereka lebih setia untuk mendukung Persebaya "asli" yang terpaksa mengganti nama mereka menjadi Persebaya 1927 akibat dualisme kompetisi, dan Liga Primer Indonesia tidak diakui sebagai kompetisi resmi PSSI.
Persikubar Kutai Barat yang diambil Wisnu Wardhana dan diubah nama menjadi Persebaya Surabaya (kini Bhayangkara FC) untuk bisa mengikuti Liga Indonesia, kemudian berhasil promosi kembali ke Liga Super Indonesia pada musim 2014. Kemudian pada musim 2015 sayangnya liga diberhentikan setelah tidak diakui oleh Pemerintah dan kemudian Indonesia di sanksi oleh FIFA.
Pada musim 2015, Persebaya 1927 (PT Persebaya Indonesia) memenangkan gugatan hak paten nama dan logo Persebaya,[20] sehingga secara otomatis legalitas Persebaya Surabaya adalah dibawah PT. Persebaya Indonesia. Hal ini mengakibatkan Persebaya Surabaya versi Wisnu Wardhana harus mengubah nama menjadi Bonek FC. Setahun kemudian, Bonek FC kembali mengubah nama menjadi Surabaya United atas desakan Bonek yang tidak mau namanya dipakai untuk klub yang tidak merepresentasikan mereka (Bonek tetap setia mendukung Persebaya 1927).
Pada musim 2016 Surabaya United melakukan merger dengan PS Polri dan kemudian kembali mengubah namanya menjadi Bhayangkara Surabaya United dan berlanjut sampai dengan mengikuti kompetisi Indonesia Soccer Championship, di paruh kedua kompetisi tepat pada bulan Mei 2016 Polri resmi membeli 100% saham Bhayangkara Surabaya United dan menghapus nama belakang klub sehingga sekarang bernama Bhayangkara FC, pada bulan yang sama hasil rapat Exco yang digelar di Solo, Persebaya 1927 disahkan kembali sebagai anggota PSSI dan akan disahkan pada Kongres Luar Biasa (KLB) di Makassar dan akan diperbolehkan mengikuti kompetisi kembali dengan memulai dari Divisi Utama musim 2017 (sekarang dikenal dengan nama Liga 2). Namun, pada kongres PSSI yang dilakukan di Jakarta pada 10 November 2016 membatalkan agenda pengesahan tersebut. Ketua PSSI terpilih, Edy Rahmayadi menjanjikan akan menyelesaikan permasalahan Persebaya pada kongres selanjutnya di Bandung.
Sesuai hasil kongres PSSI di Bandung, Persebaya Surabaya kembali memulai kompetisi di level kedua yaitu di Liga 2 musim 2017, dan langsung berhasil menjadi juara dengan mengalahkan PSMS Medan di final, lalu promosi ke Liga 1.
Pada pada musim kompetisi level tertinggi di tahun 2018 Persebaya berhasil menduduki peringkat 5 di klasemen akhir Liga 1.
Pada jeda kompetisi, sambil menunggu Kompetisi Liga 1 2019 digulirkan, Persebaya mengikuti turnamen pramusim Piala Presiden 2019, dan berhasil menjadi runner-up.[21]
Persebaya memiliki Antem atau lagu kebanggaan yang berjudul Song for Pride. Antem tersebut biasanya dikumandangkan di stadion ketika pertandingan kandang Persebaya akan dimulai dan setelah pertandingan berakhir.[22]
Antem Persebaya Surabaya
Dari musim 1987-sekarang
Daftar Pemain Persebaya Surabaya di Liga 1 Indonesia Musim 2024/2025
Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat memiliki lebih dari satu kewarganegaraan non-FIFA.
Nomor 19 secara resmi dipensiunkan klub Persebaya sebagai tanda penghormatan kepada Eri Irianto, pemain Persebaya yang meninggal dunia ketika bertanding melawan PSIM Yogyakarta pada 3 April 2000.[26][27][28]
Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat memiliki lebih dari satu kewarganegaraan non-FIFA.
Bonek akronim dari Bondho Nekat adalah nama sebutan untuk pendukung Persebaya. Bonek juga merupakan salah satu kelompok suporter sepak bola terbesar dan terkenal fanatik di Indonesia.[29][30]
Persebaya merupakan salah satu klub tertua di Indonesia yang memiliki lawan-lawan tradisional sejak era perserikatan seperti Persija Jakarta, PSIS Semarang, Persib Bandung dan PSM Makassar, selain itu Persebaya juga memiliki rivalitas dengan tensi pertandingan yang tinggi yang disebut Derbi Super Jawa Timur yaitu ketika bertanding melawan Arema Malang yang sekarang bertransformasi menjadi Arema FC dan Arema Indonesia.[31]
Persebaya telah meraih banyak piala dan prestasi khususnya diperingkat nasional, berikut beberapa daftar prestasi Persebaya.
Linimasa pencapaian Persebaya di era Kompetisi Divisi Utama yang berlangsung antara tahun 1980 hingga 1994. Di kompetisi yang menggunakan sistem dua wilayah ini, Persebaya selalu diletakkan di wilayah timur.
Linimasa pencapaian Persebaya sejak era Liga Super Indonesia hingga sekarang.
Per pertandingan yang dimainkan pada 12 December 2024. Sumber:
Kriteria penentuan peringkat: 1) Poin; 2) Poin head-to-head; 3) Selisih gol head-to-head; 4) Gol yang dicetak head-to-head; 5) Selisih gol; 6) Gol yang dicetak; 7) Poin fair-play; 8) Undian.
Berikut korporasi yang pernah menjadi sponsor Persebaya dari waktu ke waktu.
Berikut adalah penyedia perlengkapan dan jersi Persebaya Surabaya dari waktu ke waktu.
Jarak antara kota Surabaya, Jawa Timur, Indonesia dan Gresik, Jawa Timur, Indonesia di jalan umum adalah — km atau mil. Jarak antara titik-titik dalam koordinat — 15 km atau 9 mil. Untuk mengatasi jarak ini dengan kecepatan kendaraan rata-rata 80 km / jam membutuhkan — 0.2 jam atau 11.3 menit.
Panjang jarak ini adalah tentang 0.0% total panjang khatulistiwa. Pesawat Airbus A380 akan terbang jarak di 0.0 jam, dan kereta 0.2 jam (Ada kereta berkecepatan tinggi).
Setiap orang tua pasti peduli dengan anak mereka, baik itu lewat sikap, perhatian maupun perkataan. Hanya saja kepedulian tiap orang tua itu berbeda-beda cara penyampaiannya.
Ada yang terkesan baik, tapi tak jarang tampak seperti jahat. Misalnya orang tua yang cerewet atau suka marah-marah.
Namun, beberapa anak tidak mampu menangkap maksud apa di balik amarah orang tua. Bukannya berubah, anak malah sebal dan bahkan balik marah pada orang tua. Tak jarang juga dari anak yang semakin menjadi-jadi kelakuannya.
Nah, jika Anda kebetulan memiliki orang tua yang temperamental, berikut ini beberapa cara menghadapi orang tua yang pemarah secara bijak.
Perlu pikiran yang dingin jika orang tua Anda sedang marah-marah. Untuk itu hindarkan diri Anda terlebih dahulu dari situasi yang pelik ini.
Berteriak atau melawan balik orang yang sedang marah ibarat menyiram bensin ke dalam api. Solusi tidak tercapai, malah masalah semakin membesar.
Anda bisa menyampaikan apakah Anda dan orang tua bisa berbicara kembali selama beberapa waktu. Paling tidak 30 menit untuk mendinginkan pikiran.
Atau jika tidak begitu, terima saja dulu perkataan mereka. Pikirkan kembali apa yang dikatakan. Anda bisa menunggu hingga keesokan hari untuk berhadapan kembali dengan orang tua.
Katakan Jika Sakit Hati
Tidak hanya sekali dua kali, sifat pemarah orang tua bisa jadi keluar berkali-kali tanpa mereka sadari. Untuk itu, ketika suasana mulai mereda, Anda dapat mengatakan bahwa perkataan atau perbuatan orang tua yang suka marah menyakiti hati Anda. Terlebih ketika mereka berteriak.
Bisa jadi perlakuan orang tua yang selalu marah jika menegur Anda dianggap lumrah oleh mereka. Bahkan ada orang tua yang tidak sadar bahwa sikap tersebut terkadang kurang tepat.
Maka Anda, sebagai pihak yang terkena imbasnya, dapat mengatakan dengan jujur bahwa kemarahan orang tua memiliki dampak negatif pada psikologi Anda.
Berlatih untuk Mengendalikan Diri
Pikiran yang dingin tidak datang tiba-tiba saja. Pengendalian diri dan berpikiran dingin perlu dilatih. Anda dapat melakukan ini ketika sendirian. Duduk dalam keadaan punggung yang tegak, kemudian ambil napas secara perlahan.
Proses pengambilan napas ini dilakukan selama 5 hingga 6 detik lamanya. Kemudian tahan napas kira-kira selama 2 detik dan keluarkan secara perlahan.
Ulangi proses ini sebanyak 10 kali dalam satu waktu. Anda dapat mempraktekkan proses pengendalian diri ini ketika meminta “waktu jeda†seperti pada poin 1.
Berubah Jika Memang Baik
Orang tua yang marah bisa jadi sedang menyampaikan usulan perbaikan pada Anda. Hanya saja, hal ini ibarat memberi batu permata dengan cara melempar mengenai kepala. Bukan batu permata yang diingat, rasa sakit di kepala malah yang selalu terngiang.
Begitu pun ketika orang tua sedang menasehati Anda dengan cara marah-marah. Bukan saran yang didapat, malah sakit hati yang selalu diingat. Untuk itu turunkan ego Anda dan pikirkan kembali apa yang telah dikatakan oleh orang tua.
Apakah perkataan mereka memang bermanfaat untuk perubahan Anda yang lebih baik? Atau bermanfaat untuk masa depan Anda nanti? Jika memang iya, maka tak ada salahnya untuk berubah ke arah yang lebih baik.
Ketahui Jenis Kekerasan
Untuk menghadapi orang tua yang pemarah hingga tak jarang mereka mengeluarkan sumpah serapah, maka Anda perlu belajar mengenai kekerasan verbal. Kekerasan verbal ini memungkinkan terjadi di semua tipe keluarga dengan berbagai status ekonomi.
Beberapa identifikasi kekerasan verbal antara lain menggunakan ancaman, menyumpahi dengan makian hingga merendahkan di depan umum.
Ketahui juga apakah Anda merasa takut dengan orang tua? Beberapa efek kekerasan verbal dapat mengakibatkan anak bermasalah, menutup diri dari pergaulan sosial, tidak menuntut dan mengalah selalu hingga depresi.
Jika Anda merasakan ini setiap orang tua marah, maka ada yang tidak sehat dengan hubungan dalam keluarga Anda.
Jika Anda memang mengalami kekerasan, terutama verbal ketika orang tua marah, maka ada baiknya untuk meminta bantuan. Akan lebih baik jika Anda menghubungi pihak yang memang berwenang mengatasi masalah tersebut. Misalnya melapor pada Komisi Perlindungan Anak Indonesia atau KPAI.
Jika dirasa terlalu jauh jangkauannya, Anda bisa meminta bantuan orang dekat. Seperti misalnya kerabat yang dituakan dan dapat dipercaya menengahi permasalahan. Atau jika Anda masih bersekolah, Anda bisa meminta bantuan guru.
Demikianlah beberapa cara bijak dalam menghadapi orang tua yang pemarah dan temperamen. Tentu saja sebagai anak Anda tidak ingin menjadi seseorang yang durhaka kepada orang tua bukan? Maka dari itu selalu hadapi orang tua dengan kepala dingin dan hati yang lapang.
Ingatlah, mereka pernah menjadi anak, namun Anda belum pernah menjadi orang tua. Selain itu, menghadapi zaman berbeda juga berpengaruh pada output sikap yang berbeda pula. Semoga berhasil!
Penduduk negara India mayoritas memegang teguh ajaran agama Hindu dalam kehidupan sehari-hari. Saking banyaknya umat Hindu di sana, negara India sampai mendapat julukan sebagai tanah Hindustan.
Umat Hindu di India memiliki banyak dewa dan dewi yang dipuja. Acara pemujaan biasanya diiringi oleh pembacaan mantra, musik, dan tidak lupa sesembahan yang menambah kesakralan acara tersebut.
Masyarakat Hindu percaya bahwa setiap dewa yang mereka puja memiliki tugas khusus dalam perannya untuk menjaga keseimbangan alam semesta. Dirangkum dari AsiaHighlights.com, berikut ini 10 dewa yang banyak dipuja oleh umat Hindu di India.
Brahma dipercaya sebagai Sang Pencipta, yaitu dewa pertama dalam kelompok dewa Trimurti. Masyarakat Hindu di India percaya bahwa dewa Brahma posisinya sangat tinggi sehingga dalam sistem kasta pun, Brahmana menempati urutan pertama. Wujud dewa Brahma digambarkan dengan empat kepala dan empat tangan.
Jika Brahma bertugas menciptakan, maka dewa Vishnu berperan memelihara alam semesta dan menjaganya dari mara bahaya yang bisa saja terjadi. Dewa Vishnu memiliki empat tangan dan mengendarai burung berwarna biru.
Shiva atau Siwa dikenal sebagai dewa penghancur yang bertugas menghancurkan ciptaan Brahma. Shiva dipercaya memiliki third-eye yang terletak di dahinya. Konon katanya ia bisa menghancurkan dunia hanya dengan membuka mata ketiga ini.
Pemuja Shiva di India jumlahnya sangat banyak, bahkan ada sebuah festival khusus bernama Mahashivratri yang bertujuan untuk merayakan pernikahan Shiva dan Parvati. Festival ini biasanya diadakan pada bulan Februari atau Maret setiap tahunnya.
Kisah cinta Rama dan Shinta pasti tidak asing di telinga kalian? Ternyata Rama sendiri adalah dewa yang memiliki banyak pemuja di India, lho. Para pemuja dewa Rama akan menyelenggarakan festival Diwali yang bertujuan untuk merayakan kemenangan Rama atas Rahwana dalam cerita Ramayana.
Acara tersebut digelar dengan sangat meriah selama hampir 5 hari, dimana setiap harinya memiliki ritual masing-masing. Beberapa kegiatan yang dilakukan untuk memperingati festival ini adalah mendekorasi dan menyalakan lilin di setiap sudut rumah.
Krishna digambarkan sebagai dewa berwarna biru dan dikenal sebagai dewa cinta dan kasih sayang. Tugasnya di dunia adalah untuk memberikan harapan dan memberikan rasa aman bagi manusia dari kejahatan. Dalam kitab Mahabharata, Krishna berperan sebagai penasehat dari Pangeran Arjuna.
Dewi Sarasvati adalah dewa pengetahuan, seni, dan musik. Dewi Sarasvati adalah anak dari Shiva dan dewi Durga. Dia digambarkan sedang duduk di atas bunga teratai sambil memainkan sebuah alat musik tradisional.
Lakshmi adalah istri dewa Vishnu dan dikenal sebagai dewi kecantikan, kekayaan, kemurnian. Ia digambarkan dalam nuansa emas dengan empat tangan. Masyarakat India juga memuja dewi Lakshmi pada perayaan Diwali yang diadakan setiap tahunnya.
Parvati adalah istri dewa Shiva. Dia adalah hasil reinkarnasi dari Sati, istri pertama Shiva. Parvati termasuk dalam kelompok istri dewa Trimurti yang dikenal dengan nama Tridevi bersama denga Lakshmi dan Sarasvati.
Durga dikenal sebagai dewi perang yang memiliki sikap tegas dan buas. Dia memiliki 10 tangan, masing-masing tangan dilengkapi dengan senjata untuk menghancurkan. Di wilayah Kolkata dan Bengali Barat, festival Durga Pooja dirayakan setiap bulan September atau Oktober.
Ganesha adalah anak dari Dewa Shiva yang dikenal sebagai dewa berkepala gajah. Patung atau gambarnya dapat ditemukan dengan mudah di dalam rumah orang India karena Ganesha dilambangkan sebagai dewa kesuksesan.
Festival bernama Ganesh Chaturthi dirayakan oleh masyarakat Mumbai untuk merayakan hari ulang tahun Ganesha setiap tahunnya. Nah itulah 10 dewa dan dewi yang paling banyak dipuja oleh masyarakat Hindu di negara India. Semoga bermanfaat!
sumber: yoursay.suara.com
Keluar untuk Relaksasi
Pergi untuk berjalan-jalan semenaara juga termasuk cara menghadapi orang tua yang pemarah yang juga efektif. Dengan pergi sejenak dari pandangan mereka, dapat membuat pikiran Anda menjadi lebih tenang. Berjalan-jalan di lingkungan yang berbeda juga membuat tubuh menjadi lebih rileks.
Penuhi pikiran Anda dengan pikiran positif selama berelaksasi. Jauhkan dari prasangka yang belum tentu benar adanya. Ingat kembali kenangan indah bersama orang tua agar hati menjadi lebih tenang.
Cari Solusi Bersama
Ketika pikiran sudah tenang dan rileks serta mampu berbicara dengan hati ke hati, maka gunakan momen ini untuk mencari solusi bersama. Apa sih sebenarnya tuntutan orang tua kepada Anda? Mengapa sih Anda tetap bersikukuh pada prinsip Anda yang tidak bisa dirubah tersebut?
Anda bisa membicarakan dua hal penting tersebut dengan orang tua. Kompromikan dengan baik bersama mereka.
Ambil dampak positif dan negatif keputusan yang hendak diambil, bagi Anda dan orang tua. Dengan melakukan diskusi tesebut, siapa tahu Anda akan menemukan solusi yang lebih baik dari pemikiran bersama.
Dengarkan Lebih Dahulu
Ketika orang tua marah, dapat dipastikan jika mereka sedang kalut secara emosi. Belum lagi jika masalah tentang Anda juga bertumpuk dengan masalah lain yang sedang mereka hadapi.
Dengan begitu, akan lebih baik jika menghadapi orang tua yang pemarah dilakukan dengan mendengar uneg-uneg mereka terlebih dahulu.
Bisa jadi mereka hanya ingin meminta bantuan Anda untuk lebih memahami mereka. Simpan komentar Anda hingga orang tua tidak mengeluarkan perkataan penuh emosi.