Juara Dunia Motogp 2022 Klasemen

Juara Dunia Motogp 2022 Klasemen

Sepuluh poin jadi pembeda yang membuat Jorge Martin meraih juara MotoGP 2024 mengungguli Francesco Bagnaia sang pemilik gelar dalam dua tahun terakhir.

Bagnaia yang menjadi pole sitter pada balapan MotoGP Barcelona 2024 bisa mempertahankan posisi pada saat balapan. Tak ada pembalap yang bisa mendahuluinya sejak start.

Bahkan upaya Martin melesat setelah lampu hijau menyala tak bisa menyalip Bagnaia. Hanya Marc Marquez yang setia mengikuti calon rekan satu timnya pada musim depan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Marquez menyalip Martin lebih dulu sebelum membuntuti Bagnaia. Sementara setelah dilampaui Marquez, Martin anteng di peringkat ketiga. Sempat ada upaya Enea Bastianini mendekat, namun pembalap Ducati itu tidak bisa menempel Martin lebih lama dan menghadirkan ancaman seperti pada saat sprint race.

Bagnaia memenangi MotoGP Barcelona 2024, namun tambahan 25 poin tak cukup mengejar perolehan angka Martin.

Martin tetap mempertahankan diri di posisi teratas dalam klasemen akhir MotoGP 2024. Pembalap Prima Pramac Racing itu mengumpulkan 508 poin atau unggul 10 poin atas Bagnaia.

Sementara Marquez mengamankan peringkat ketiga di klasemen dengan 392 poin. Pemilik delapan gelar juara dunia itu memenangi duel perebutan peringkat ketiga melawan Enea Bastianini. Marquez unggul enam poin atas Bastianini, pembalap Ducati yang musim depan akan digantikan olehnya.

Brad Binder mengamankan posisi kelima dalam klasemen akhir MotoGP 2024 dengan meraih 217 poin atau hanya unggul dua poin dari debutan Pedro Acosta.

Maverick Vinales berada di peringkat ketujuh, disusul Alex Marquez, Franco Morbidelli, dan Fabio Di Giannantonio.

Klasemen Akhir MotoGP 2024 setelah Jorge Martin Jadi Juara Dunia

1. J. Martin 5082. F. Bagnaia 4983. M. Marquez 3924. E. Bastianini 3865. B. Binder 2176. P. Acosta 2157. M. Vinales 1908. A. Marquez 1739. F. Morbidelli 17310. F. Di Giannantonio 165

Serangan penyakit menghambat persiapan Prancis

Sumber gambar, Getty Images

Mbappe, 23 tahun, kini tengah mengejar kesuksesan keduanya di Piala Dunia dan berperan penting dalam membawa Prancis ke final.

Dia mencetak satu gol saat Prancis mengalahkan Australia 4-1 dan dua gol saat berhadapan dengan Denmark 2-1, sehingga dipastikan lolos ke babak 16 besar walau masih menyisakan satu pertandingan.

Situasi itu memungkinkan Deschamps untuk mengistirahatkan pemain dan, meski kalah 1-0 dari Tunisia, mereka memenangkan Grup D.

Mbappe kembali mencetak dua gol dalam kemenangan 3-1 di babak 16 besar atas Polandia.

Di perempat final mereka menghadapi Inggris, skuad asuhan Gareth Southgate, dan sempat memimpin melalui Aurelien Tchouameni, tetapi Harry Kane menyamakan kedudukan melalui penalti.

Olivier Giroud membuat Prancis unggul dan menang 2-1 setelah Kane gagal melakukan tendangan penalti kedua.

Prancis mengalahkan tim kejutan di turnamen ini, Maroko, dengan angka 2-0 di semifinal. Skuad Deschamps berhasil mencapai final Piala Dunia keempat mereka dalam tujuh turnamen, setelah memenangkan kompetisi pada 1998 dan 2018, namun kalah di final pada 2006.

Namun persiapan mereka terhambat oleh serangan penyakit.

Gelandang Adrien Rabiot, bek Dayot Upamecano dan pemain sayap Kingsley Coman termasuk di antara mereka yang berjuang melawan penyakit.

"Kami memiliki beberapa kasus gejala mirip flu," kata Deschamps. “Kami berusaha untuk berhati-hati agar tidak menyebar dan para pemain telah berusaha keras di lapangan dan jelas sistem kekebalan mereka menderita.

"Kami mengambil semua tindakan pencegahan yang diperlukan, berusaha memastikan itu tidak menyebar tetapi kami harus mengambil tindakan pencegahan terhadapnya."

Fakta-fakta pertandingan:

Kroasia kalahkan Maroko

Sumber gambar, Getty Images

Finis di posisi tiga besar untuk ketiga kalinya bagi Kroasia di Piala Dunia memiliki "lapisan emas", kata bos Zlatko Dalic setelah timnya meraih kemenangan atas pembuat sejarah, Maroko.

Empat tahun lalu, Dalic membawa Kroasia di posisi kedua, usai kalah dari Prancis di final.

Prestasi yang dicapai oleh Kroasia mengukuhkan status mereka sebagai salah satu negara elit sepak bola, di mana dalam debut Piala Dunia tahun 1998 mereka finis di tempat ketiga.

Di awal pertandingan Kroasia vs Maroko, Josko Gvardiol memberi Kroasia keunggulan pada menit ketujuh dengan sundulan yang luar biasa, tetapi Achraf Dari menyamakan kedudukan hanya dua menit kemudian dengan menyundul bola dari jarak dekat.

Mislav Orsic mencetak gol kedua untuk Kroasia tiga menit sebelum babak pertama berakhir. Sampa akhir pertandingan skor tetap sama 2-1 untuk Kroasia.

Dalic berkata: "Kami memenangkan medali perunggu dan memiliki lapisan emas, seperti kami telah memenangkan medali emas malam ini.

"Berjuang untuk memperebutkan tempat ketiga play-off dan kalah akan menjadi bencana. Ini adalah akhir dari sebuah siklus, akhir dari sebuah perjalanan. Para pemain saya berusaha keras dan untuk itulah kami bekerja."

Ini adalah pertandingan yang tidak ingin diikuti oleh tim mana pun, tetapi pada akhirnya Kroasia, negara dengan populasi di bawah empat juta, bisa berpuas diri dengan penampilan luar biasa lainnya di panggung global.

Sementara itu, Maroko mengukir sejara dengan menjadi tim Afrika pertama yang mencapai semifinal dan para pemain serta pendukung mereka yang bersemangat telah menyemarakkan turnamen ini.

Para pendukung mereka bernyanyi dan menabuh genderang sepanjang pertandingan dan, meskipun dikalahkan oleh juara bertahan Prancis di semifinal, lalu oleh Kroasia, mereka akan mengingat kembali pencapaian di Piala Dunia dengan kenangan indah.

Walid Reragui, pelatih Maroko berkata: "Keraguan ada di benak semua orang sebelum turnamen ini, tetapi kami telah melangkah lebih jauh dari yang diharapkan dan itu akan menjadi contoh di masa depan.

“Sesuatu yang menyentuh saya adalah ketika saya melihat foto anak-anak karena sepak bola membuat orang bermimpi. Kami membuat anak-anak bermimpi, kami menjaga mimpi itu tetap hidup.

"Anak-anak di Maroko dan di seluruh dunia bermimpi memenangkan Piala Dunia dan itu lebih berarti bagi saya daripada memenangkan pertandingan apa pun di Piala Dunia.

"Kami telah membuat pencapaian yang fantastis tetapi kami ingin melakukannya lagi. Jika kami dapat terus mencapai semifinal atau perempat final secara reguler, suatu hari kami akan menjuarai Piala Dunia."

It looks like we don't have any photos or quotes yet.

Be the first to contribute! Add a photo or add a quote.

TEMPO.CO, Jakarta - Timnas Argentina masih harus berjuang untuk menyusul Brasil ke putaran final Piala Dunia 2022. Mereka membutuhkan satu kemenangan lagi untuk merebut tiket ke Qatar.

Argentina mampu mengalahkan tuan rumah Uruguay dengan skor tipis 1-0 dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Conmebol di Estadio Campeon del Siglo, Sabtu pagi WIB. Gol kemenangan Argentina dicetak oleh Angel di Maria.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dengan hasil ini, Argentina memantapkan posisi urutan kedua klasemen sementara. Mereka mengemas nilai 28, tertinggal 6 poin dari Timnas Brasil.

Brasil sudah lolos setelah sehari sebelumnya menang 1-0 atas Kolombia. Dalam lima laga tersia, nilainya sudah tak mungkin dikejar oleh Kolombia di posisi kelima.

Argentina masih membutuhkan satu kemenangan lagi untuk lolos. Mereka kini 12 poin dari Kolombia. Kemenangan itu akan lebih sulit diraih dalam laga berikutnya, karena mereka akan menghadapi Brasil.Nantinya, hanya empat tim urutan teratas yang lolos langsung ke putaran final. Tim urutan kelima harus menjalani laga playoff dengan tim dari zona lain.

Hasil KualifikasiUruguay vs Argentina 0-1Ekuador vs Venezuela  1-0 Paraguay vs Cile 0-1Brasil vs Kolombia 1-0Peru vs Bolivia 3-0Jadwal berikutnya:17 November 03:00 Bolivia vs Uruguay04:00 Venezuela vs Peru06:00 Kolombia vs Paraguay06:30 Argentina vs Brasil07:15 Cile vs Ekuador.

Klasemen Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Conmebol

Baca: Jadwal Siaran Langsung Liga Inggris Pekan Ke-12Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

KOMPAS.com - Timnas Argentina berhasil mendekati Brasil di klasemen sementara Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Conmebol atau Amerika Selatan.

La Albiceleste, julukan timnas Argentina, memangkas jarak poin setelah mengalahkan Chile 2-1 pada laga lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Conmebol, Jumat (28/1/2022) pagi WIB.

Bertanding di Estadio Zorros del Desierto, kemenangan kubu tamu hadir berkat gol-gol dari Angel Di Maria (9') dan Lautaro Martinez (34')

Satu gol Chile dicatatkan oleh Ben Brereton (20') yang sempat membuat skor berimbang 1-1.

Baca juga: Hasil Chile Vs Argentina 1-2: Messi Absen, Lautaro-Di Maria Pastikan Kemenangan Albiceleste

Pada pertandingan kali ini, timnas Argentina tak diperkuat sang kapten Lionel Messi.

Pelatih timnas Argentina, Lionel Scaloni, memang tak memanggil Messi ke skuad La Albiceleste.

Hal itu lantaran Messi sempat positif Covid-19 dan Scaloni menilai sang megabintang belum fit untuk memperkuat Argentina.

Berkat kemenangan atas Chile, timnas Argentina mengoleksi 32 poin dan ada di posisi kedua klasemen Piala Dunia 2022 Zona Conmebol.

La Albiceleste kini hanya selisih empat poin dari Brasil yang menguasai puncak klasemen.

Baca juga: Hasil Ekuador Vs Brasil: Drama VAR dan 2 Kartu Merah, Selecao Masih Tak Terkalahkan

Selisih poin Argentina dan Brasil menipis juga tak terlepas dari hasil imbang 1-1 yang dituai tim Samba saat malawan Ekuador.

Adapun Casemiro dan Felix Torres menjadi pencetak gol dalam laga yang diwarnai satu kartu merah di kubu masing-masing tim itu.

Meski demikian, hasil-hasil ini sudah tak mempengaruhi Argentina dan Brasil yang sudah dipastikan lolos ke putaran final Piala Dunia 2022 di Qatar.

Pada pertandingan lainnya, timnas Uruguay berhasil menembus empat besar setelah melibas Paraguay 1-0 via gol tunggal Luis Suarez.

Timnas Uruguay mencatatakan 19 poin di peringkat keempat.

Tim yang kini diasuh oleh pelatih anyar Diego Alonso tersebut juga sukses memutus rentetan empat kekalahan beruntun di Kualifikasi Piala Dunia.

La Celeste, julukan timnas Uruguay, pun membuka asa untuk lolos ke Qatar 2022.

Baca juga: Hasil Kualifikasi Piala Dunia Zona Conmebol: Brasil-Argentina Jaga Rekor, Uruguay Menang

Namun, posisi Uruguay belum aman karena Kolombia, Peru, Chile, dan Bolivia secara berurutan memiliki jumlah poin yang cukup dekat untuk masuk empat besar.

Adapun Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Amerika Selatan memperebutkan empat tiket otomatis ke putaran final.

Sementara itu, posisi kelima di klasemen akhir nantinya juga memiliki kesempatan tampil di Piala Dunia melalui jalur playoff antarkonfederasi.

Klasemen Piala Dunia 2022

3 December 2022 22:00 WIB

4 December 2022 02:00 WIB

5 December 2022 22:00 WIB

6 December 2022 02:00 WIB

4 December 2022 22:00 WIB

5 December 2022 02:00 WIB

6 December 2022 22:00 WIB

7 December 2022 02:00 WIB

Piala Dunia 2022: Dramatis, Argentina juara, tekuk juara bertahan Prancis melalui adu penalti - 'final terbaik' sepanjang masa

Sumber gambar, Getty Images

Argentina menjuarai Piala Dunia 2022 setelah secara dramatis menekuk juara bertahan Prancis melalui adu penalti.

Hingga babak perpanjangan waktu berakhir, kedudukan imbang 3-3.

Argentina selalu unggul terlebih dahulu, namun keunggulan ini selalu bisa dikejar oleh bintang Prancis, Kylian Mbappe, yang mencetak tiga gol.

Saat ada penalti, Argentina menyarangkan empat gol, sementara Prancis dua gol.

Timnas Argentina harus menunggu 36 tahun untuk mengangkat trofi Piala Dunia.

Terakhir kali mereka juara adalah pada 1986 di Meksiko, berkat kontribusi besar pemain jenius Diego Armando Maradona.

Ini adalah trofi ketiga bagi Argentina. Dua lainya pada 1986 dan 1978.

Kali ini, kontribusi besar diberikan oleh salah satu pemain terbaik sepanjang masa: Lionel Messi.

Pemain klub PSG ini dinobatkan sebagai pemain terbaik dalam turnamen Piala Dunia 2022, yang dihelat di Qatar.

Para komentator menyebut ini adalah final Piala Dunia terbaik sepanjang masa.

Sumber gambar, Getty Images

Sebelum final, tema pembicaraan yang ramai adalah: siapa yang pada akhirnya mengangkat trofi.

Final Piala Dunia antara Argentina melawan Prancis berlangsung di Stadion Lusail, Qatar, Minggu (18/12), pada pukul 22.00 WIB.

Sumber gambar, Getty Images

Sumber gambar, Getty Images

Messi, 35 tahun, telah memenangkan rekor tujuh Ballon d'Or - penghargaan yang diberikan kepada pemain terbaik di dunia - tetapi dia belum pernah memenangkan penghargaan terbesar dalam sepak bola, Piala Dunia.

"Orang-orang mengatakan Prancis adalah favorit, tetapi kami memiliki keuntungan memiliki pemain terhebat sepanjang masa," kata penjaga gawang Argentina, Emiliano Martinez.

“Kami selalu suka mendengar lawan difavoritkan karena kami tidak merasa superior atau inferior dari siapapun.

"Tapi, seperti yang selalu saya katakan, kami memiliki pemain terhebat sepanjang masa. Dan dengan pertahanan yang bagus, kami memiliki banyak peluang untuk mencapai tujuan kami."

Manajer Prancis Didier Deschamps menjadi kapten, saat negaranya menjuarai Piala Dunia 1998 dan kemudian, sebagai pelatih, dia membawa timnya meraih juara di Rusia empat tahun lalu.

Dia berkata: "Saya tahu Argentina, banyak orang di seluruh dunia, dan mungkin beberapa orang Prancis, berharap Lionel Messi bisa memenangkan Piala Dunia, tapi kami akan melakukan segalanya untuk mencapai tujuan kami."

Sumber gambar, Getty Images

Bisakah Messi membawa Argentina memenangkan Piala Dunia untuk pertama kalinya sejak 1986?

Di final, dua pencetak gol terbanyak turnamen ini saling berlomba untuk memenangkan Sepatu Emas.

Baik Messi dan Mbappe telah mencetak lima gol di Qatar, sementara Olivier Giroud dari Prancis dan Julian Alvarez dari Argentina tertinggal satu angka dengan empat gol.

Messi membantu Argentina mencapai final 2014 di Brasil, meskipun pemain Jerman Mario Gotze mencetak satu-satunya gol saat tim Eropa itu menang 1-0 setelah perpanjangan waktu.

Namun pemain Paris St-Germain itu kini kembali menjadi kekuatan pendorong bagi Argentina untuk melaju ke laga final di Qatar.

Dia mengonversi penalti awal di pertandingan pertama mereka sebelum negaranya kalah 2-1 dari Arab Saudi dan kemudian mencetak gol dalam kemenangan penting 2-0 atas Meksiko.

Kemenangan 2-0 atas Polandia membuat Argentina memuncaki Grup C, dengan Messi juga mencetak gol dalam kemenangan 2-1, di babak 16 besar atas Australia.

Argentina tampak memegang kendali saat melawan Belanda di perempat final. Mereka memimpin 2-0 setelah 82 menit.

Tetapi Belanda mencetak dua gol melalui Wout Weghorst, menyamakan kedudukan di menit ke-11 waktu tambahan untuk membawa hasil imbang ke perpanjangan waktu.

Drama itu berakhir dengan adu penalti di mana Martinez menyematkan dua tendangan dan Argentina maju ke semifinal.

Di putaran selanjutnya, gol dari Messi dan dua gol dari Alvarez dari Manchester City memberi mereka kemenangan 3-0 atas Kroasia di semifinal.

Argentina telah memenangkan turnamen itu dua kali, di kandang sendiri pada 1978 dan di Meksiko pada 1986. Kini, mereka mengincar kesuksesan ketiga.

"Saya sudah mulai emosional karena mereka telah memberikan segalanya dengan tulus," kata manajer Lionel Scaloni. "Mari berharap kami memenangkan gelar dan jika tidak bisa, mereka harus bangga, karena ini adalah momen untuk dinikmati."

Anda mungkin ingin melihat